Selasa, 08 Desember 2020

DENTAL CARE SERVICE IN ERA NEW NORMAL

Summarized by Annisaa Sittatunnikmah 

Dental Therapist

 

PROLOGUE

From the webinar international conference on handling non-communicable diseases on Wednesday 2nd September  2020 in cases of Dental Care Service in Era New Normal which presented by Prof. DR. drg. Diyah Fatmasari, MDSc  we could know that dental care is important to do, so we can prevent dental and oral health problem because oral diseases  is a major public health problem globally and the most wide-spread non-communicable disease that caused by several factor such as sugar, diet, behavior, and also bad habit. We also know that oral and dental health is an integral part of body health, that the mouth is the main entrance of bacteria and viruses into the body so people should care about their oral hygiene because it’s affect to their body health.

 

SUMMARY

Indonesia is now facing a new era normal due to covid-19 pandemic, we all have to comply with covid-19 prevention protocols. Not only as a citizen but also as a dental health worker such as dentist, dental therapist and also dental hygiene who have direct contact patient espesially to their oral, we have a high probability of being exposed to covid-19. This means dental health workers as a victims that should prevent it with knowing about dental care service in era new normal also apply it in their clinical pactice.

Here, what we got from the webinar about dental care in era new normal :

A.     Preparation For Dental Care

1.      Changed of practice fasilities by added facilities to reduce dental aerosol. Aerosol suction and exhouse van is needed, also changed room setting for clinical area

2.      Use sandard operating procedure for health workers and admitting patients. Workers safety use lavel 3 personal protective equiopment

3.      Do clinical practice if only for patient by appointment, limited number of patienrs and for emergency dental cases.

4.      Standartd operating procedure patient care for precautions by fill the informed consent, prelimenary check include body temperature, traveling history, contact with patients covid history.

B.     Dental Clinical Facilities

Requirements that must be carried out regarding management in the dentist's office:

1.      Zoning settings.

2.      Signage arrangement (sign / groove).

3.      Patient volume adjustment.         

4.      Air flow regulation must be achieved at least 12 ACH with clean air position enter from behind the operator and assistant (back to the patient's head) and the direction of the outflow of air is placed below, approximately 20 cm from the floor.

5.      Using HVE dental suction (with the exhaust stream attached to the dental unit), make sure the HVE suction strength exceeds 100 cfm and funnel shape effective suction.

6.      Use of rubber dam.

7.      Use of a wall separator at the consultation table.

Additional facilities as a conditional recommendation require related attention

management in the dentist's office:

1.      Use of portable HVE.

2.      Use of UV-C lamps

C.    S.O.P Health Workers

1.      The type of APD depends on the main duties and functions (main tasks and functions) :

a.       Level 1: assistant in the waiting room

b.      Level 2: janitor

c.       Level 3: dentist and assistant in the dental unit room

2.      Donning APD is a technique to put on or use ADP

3.      Doffing APD is a technique to remove APD.

4.      All stages of donning and doffing should be installed on the walls of the APD donning and doffing room.

5.      The technique of removing APD is very important for health workers to understand because when removing APD, there is a high risk of infection from the microorganisms attached to the APD. 

APD donning step :

a.       surgical scrub clothes

b.      Wash hands

c.       Head cover

d.      Masks

e.       Inner gloves

f.       Disposable gown / hazmat suit

g.      Outer gloves

h.      Glasses or face shield

i.        Fasten the hazmat suit

j.        Boot or shoe cover

6.      APD doffing stages (always wash your hands using 70% alcohol between each stage)

a.       Outer gloves

b.      Shoes with shoe covers or boots

c.       Disposable gown / hazmat suit

d.      Glasses or face shield

e.       Masks

f.       Head cover

g.      Inner gloves If there is no special room for removing APD, then APD and gloves are removed in the dental unit room. Meanwhile, removing the face shield / goggle / face shield and mask is done outside the dental unit room.

D.    S.O.P Admitting Patient

1.      Check body temperature

2.      Traveling history

3.      Selected case

4.      Minlimal aerosol

5.      Quick dental care

E.     S.O.P Patients Care

What health workers should do before treath a patients are :

1.      Check body temperature

2.      Their travering history

3.      Contact with covid patient history

What health workers should remember are :

1.      Do clinical practice if only for patient by appointment, limited number of patienrs and for emergency dental cases.

2.      All patients are suspect to be OTG so health workers should be aware

3.      Room and instrument sterilization after patients changed

4.      When patient have cough, give oral medicine

5.      Prefer to rapid test or swab

F.     Informed Consent

Standartd operating procedure patient care for precautions by fill the informed consent. Compulsary for dental cre with risk such as extraction, filling and scalling.

 

CONCLUSION

Dental care is important to do, so we can prevent dental and oral health problem because oral diseases  is a major public health problem globally and the most wide-spread non-communicable disease that caused by several factor such as sugar, diet, behavior, and also bad habit. We also know that oral and dental health is an integral part of body health, that the mouth is the main entrance of bacteria and viruses into the body so people should care about their oral hygiene because it’s affect to their body health.

Indonesia is now facing a new era normal due to covid-19 pandemic, we all have to comply with covid-19 prevention protocols. dental health workers as a victims that should prevent it with knowing about dental care service in era new normal also apply it in their clinical pactice.

 

 

 

 

 

 

Hobi

 Halo..

Sebenarnya aku memiliki banyak minat pada aktivitas lain disela kesibukan kuliahku. Tapi yang paling aku minati adalah memasak dan fotografi.

untuk menyalurkan hobiku, aku biasanya suka menjadikan uang haha

dengan menjual masakan yang ku buat atau menjual gambar foto ke internet.

berikut beberapa makanan dan hasil jepretanku, walupun masih amatir hehe





Senin, 07 Desember 2020

Adaptasi Kebiasaan Baru pada Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Pandemi Covid-19 yang awal penyebarannya berasal dari Kota Wuhan, China merupakan wabah penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia di berbagai kelompok di masyarakat. Namun, covid-19 diketahui beresiko menyerang masyarakat dengan kondisi medis tertentu serta pada kelompok tersebut, covid-19 juga cenderung dapat menimbulkan komplikasi dan gejala yang lebih berat. salah satu kelompok tersebut adalah kelompok masyarakat dengan riwayat PTM atau Penyakit Tidak Menular, diantaranya adalah diabetes melitus, jantung coroner, TBC.

Menurut Dinkesprov Gorontalo pada Webinar "Bersama Kita Bisa Mengalahkan Pandemik" yang diwakili oleh Reyke Uloli, SKM, M.Kes mengatakan bahwa Pengendalian tembakau dan kasus TBC pada masa pandemi covid-19 yaitu dengan menguatkan sistem kesehatan masyarakat seperti pengendalian penyakit, penguatan surveilans, penguatan laboratorium/litbangkes, penguatan kesehatan lingkungan, penambahan RS rujukan, mengenal dan memerangi faktor risiko PTM, serta yang paling di prioritaskan adalah promotif dan preventif penyakit tidak menular dengan membudayakan Gerakan masyarakat (Germas).

Adapun konsep adaptasi kebiasaan baru pada pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di masa pandemi Covid-19 yaitu sebagai berikut :


Konsep promotif dan preventif tersebut dituangkan dalam konsep adaptasi kebiasaan baru pencegahan dan pengendalian sesuai dengan arahan Presiden antara lain menetapkan perilaku hidup sehat dengan menghindari faktor risiko penyakit dengan Germas dan Cerdik, deteksi dini faktor risiko PTM, memanfaatkan tele konsultan apabila ada keluhan kesehatan bisa menghubungi tenaga medis melalui HP atau Online.

hal ini juga perlu diterapkan mengena pengendalian PTM di ilmu kedokteran gigi maupun keperawatan gigi. tenaga medis gigi hendaknya melakukan pengendalian pencegahan Covid-19 terutama pada pasien resiko tinggi seperti kelompok PTM.


Berikut leaflet pencegahan covid-19 pada kesehatan gigi dan mulut






Pelaksanaan Kegiatan PKN-IPC sebagai Relawan Covid-19 Poltekkes Semarang

Praktek Kerja Nyata Inter Profesional Collaboration (PKN IPC) di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga.

Pelaksanaan Program ini sebagai bentu pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing guna meningkatkan peranan masyarakat dalam pemutusan mata rantai penularan virus corona dan pada permasalahan kesehatan lain seperti kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, dibentuklah suatu kegiatan yang mengikut sertaka peran masyarakat dengan tujuan untuk kepentingan bersama, dalam hal ini dibentuklah UKBM yang terdiri dari peranan mahasiswa, kelompok PKK serta kelompok siswa kelas V dengan dukungan penuh oleh pihak desa. 

 



Dilakukannya kegiatan ini adalah guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta mewujudkan masyarakat yang mandiri, tanggung jawab dan peduli terhadap keadaan atau kondisi kesehatan individu, kelompok dan lingkungan sekitar melalui kegiatan UKBM pada PKN-IPC 2020 yang diawali dengan Advokasi kegiatan UKBM dengan kepala desa dan koordinator kader.

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pencegahan Covid-19, cara menjaga kesehatan gigi dan PHBS di masa pandemi dengan sasaran Ibu PKK dan anak usia sekolah dasar sekitar yang dilakukan dengan penyuluhan, pemasangan flyer, poster dan stiker pada rumah dan tempat umum serta pembuatan fasilitas cuci tangan di tempat umum seperti pos kampling, masjid dan balai desa, serta pembagian sabun cair.





Adapun sumber dana dari kegiatan ini didapat dari subsidi kampus Poltekkes Semarang dan iuran tidak terikat dari Ibu PKK.

Pelaksanaan dan kegiatan ini berjalan lancar dengan antusias tinggi dari masyarakat dan mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat untuk pelaksana da Poltekkes Semarang yang telah membantu mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19.



Jumat, 06 November 2020

Laporan Kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

 

 

 

LAPORAN KEGIATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

 

di Wilayah Desa Tanjungsari, Kecaatan Kajen, Pekalongan

Tanggal pelaksanaan 28 September S/D 6 November 2020

 

 


 

Pelaksana :

Annisaa Sittatunnikmah

P1337425217053

Semester VII

 

 

PRODI DIV TERAPI GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

Oktober, 2020

 


 

HALAMAN PERSETUJUAN

 

Laporan ini merupakan laporan hasil kegiatan pemberdayaan dan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut yang merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat diwilayah Desa Tanjungsari, RT 03/ RW 03, Kecamatan Kajen, Pekalongan yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 oktober sampai dengan 27 oktober 2020. Laporan ini disetujui pada tanggal .............

 

Pelaksana kegiatan :

Nama                 : Annisaa Sittatunnikmah

NIM                  : P1337425217053

 

Semarang, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

 

MENGETAHUI

            Ketua Program Studi                                            Dosen Pembimbing

                 DIV Terapi Gigi

 

 

Salikun, S.Pd, M.Kes                                     Yodong,S. ST., M.HKes

NIP. 196204061988031002                             NIP. 196512091985032003

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................  i

DAFTAR ISI .......................................................................................................  ii

BAB I      PENDAHULUAN..................................................................................1

A.       Latar Belakang ..............................................................................1

B.       Tujuan.............................................................................................2

C.       Nama dan Sasaran Kegiatan.........................................................2

D.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................2

E.       Pengorganisasian ...........................................................................2

BAB II    PELAKSANAAN KEGIATAN ...........................................................4

A.       Kegiatan ..........................................................................................4

B.       Metode ............................................................................................5

C.       Prosedur Kegiatan..........................................................................5

D.       Realisasi Anggaran.........................................................................................7

E.       Hambatan dan Evaluasi.................................................................8

F.        Matriks Kegiatan Kelompok Pelaksana.......................................9

BAB III          PENUTUP.................................................................................................17

A.       Kesimpulan....................................................................................17

B.       Saran..............................................................................................17

Lampiran...............................................................................................................18

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

          Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara Pembangunan Kesehatan.

          Perilaku hidup sehat diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Kader kesehatan sebagai ujung tombak masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dan membantu upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

          Berdasarkan survei awal dengan sampel dari 10 Keluarga di RT 03 dalam  rangka studi kasus tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap buruknya status kesehatan gigi di Desa Tanjungsari Kecamatan Kajen. Hal ini disebabkan oleh belum terbentuknya kader kesehatan gigi dan UKGM pada masyarakat desa sehingga masih kurang pendidikan kesehatan gigi dan mulut di RT tersebut.

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum

       Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat Desa Tanjungsari mengenai arti pentingnya kesehatan gigi da mulut serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar sehingga tercapai kondisi kesehatan gigi yang optimal.

2.      Tujuan Khusus

a.       Meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Tanjungsari mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

b.      Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Tanjungsari dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

c.       Mendorong masyarakat untuk menjadi kader kesehatan gigi di Desa Tanjungsari.

C.    Nama Dan Sasaran Kegiatan

          Sasaran pada kegiatan Pelatihan Kader dan UKBM ini adalah kelompok Ibu-ibu di Desa Tanjungsari dan Siswa SD kelas 5.

D.    Waktu Dan Tempat Kegiatan

          Kegiatan pelatihan kader pada ibu PKK telah diselenggarakan pada tanggal 18 dan 20 oktober 2020 bertempat di rumah koordinator kader dusun. Sedangkan pelatihan dokter kecil pada 22-23 oktober 2020.

E.     Pengorganisasian

          Penyelenggaraan pelatihan kader dilaksanakan oleh Annisaa Sittatunnikmah. Sedangkan kegiatan pelatihan dokter kecil dilaksanakan oleh Annisaa Sittatunnikmah serta kader yang telah dilatih. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan dokter kecil disusun pengorganisasian. Struktur organisasi penyelenggara yaitu sebagai berikut :

1.      Pelindung                    :

a.     Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

b.     Ketua Jurusan Kesehatan Gigi

2.      Penasehat                    :

a.    Koordinator Kader Dusun

b.    Pembimbing Praktek Lapangan

3.      Ketua                          : Annisaa Sittatunnikmah

4.      Sekretaris                   : Annisaa Sittatunnikmah

5.      Bendahara                   : Ismi dan Lasmi

6.      Sie Dokumentasi         : Winda dan Cecil

7.      Sie Konsumsi             : Susilowati dan Khasanah

8.      Sie Perlengkapan         : Shasha

9.      Sie Humas                   : Khusnul khotimah

10.  Sie Acara                     : Sri dan Nurul

 

 


 

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

A.    Kegiatan

            Kegiatan yang telah dilakukan berupa pelatihan kader kesehatan gigi dengan 10 responden dari kelompok Ibu PKK. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara langsung dirumah koordinator kader dusun. Kemudian telah dilaksanakan pemberdayaan kader dari masyarakat untuk dilakukan kegiatan UKBM berupa pelatihan dokter kecil pada siswa SD kelas 5 terdekat yaitu SD Muhamadiyah Tanjungsari oleh mahasiswa dan kader yang terlah dilatih. Dengan demikian, hasil kegiatan yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut :

NO.

Tanggal

Kegiatan

Hasil

Keterangan

1.     

09/10/2020

·         Bimbingan dengan DPL

Mahasiswa mendapat arahan dan bimbingan dari DPL

Terlaksana, Terencana

2.     

13/10/2020

 

·         Perijinan Ke Kepala Desa dan koordinator kader

Mahasiswa praktikan diberikan izin untuk melakukan kegiatan dan mendapatkan data desa.

Terlaksana, terencana

 

·         Melakukan Survey Mawas Diri

3.     

14/10/2020

·         Melakukan pengolahan data dan penyusunan proposal dan perencanaan

Mahasiswa mendapatkan data riwayat kesehatan dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi

Terlaksana, terencana

4.     

15/10/2020

·         MMD dengan koordinator kader dusun dan 10 calon kader

Mahasiswa mendapatkan persetujuan program dari pihak ketua kader dan calon kader

Terlaksana, terencana

5.     

18 dan 20/10/2020

·         Pelatihan kader kesehatan gigi dan muulut

Masyarakat mengetahui, mampu meenjelaskan kembali serta melakukan tindakan perilaku kesehatn gigi dan mulut

Terlaksana, terencana

6.     

21/10/2020

·         Penutupan pelatihan kader Ibu PKK dan Senam Sore

Masyarakat mengikuti acara dengan khidmat dan penuh antusiasme

Terlaksana, tidak terencana

7.     

22-23/10/2020

·         Pelatihan Dokter kecil mengenai Kesehatan gigi dan mulut

Siswa SD sebagai dokter kecil mengetahui dan melakukan tindakan mengenai kesehatn gigi dan mulut

Terlaksana, terencana

8.     

27-29/10/2020

·         Pembuatan laporan

Mahasiswa membuat laporan hasil kegiatan

Terlaksana, terencana

9.     

03/11/2020

·         Penutupan kegiatan UKBM bersamaan dengan acara rutinan ibu PKK

Mahaiswa berterimakasih pada pihak desa atas antusias dan kerjasama

Terlaksana, Tidak terencana

 

 

 

B.     Metode

            Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi adalah :

1.      Curah Pendapat

2.      Diskusi

3.      Simulasi dan demonstrasi

4.      role play

5.      Praktek lapangan

C.    Prosedur Kegiatan

            Berdasarkan hasil pengenalan ligkungan desa dan survei mawas diri warga RT 03/ RW 03. Didapatkan hasil data masalah kesehatan gigi dan mulu, kemungkinan faktor penyebab masalah, keadaan lingkungan desa serta potensi yang dimiliki desa untuk mengatasi masalah termasuk keberadaan UKBM.

            Setelah didapatkan hasil Survei Mawas Diri, pelaksana kegiatan melakukan advokasi dan perijinan pada kepala desa serta koordinator kader desa untuk ikut serta membangun motivasi masyarakat dalam mengikuti serangkaian kegiatan.

            Selain itu, dilakukan pemaparan hasil SMD melalui kegiatan MMD atau musyawarah masyarakat desa yang dihadiri oleh kepala desa, koordinator kader serta calon peserta pelatihan kader dengan musyawarah untuk mengetahui prioritas masalah yang ada serta program atau kegiatan yang akan dilakukan.

            Dari musyawarah masyarakat desa didapatkan kesepakatan terkait prioritas masalah dan alternatif penyeleaian masalah. Diharapkan kepada kepala desa dan koordinator kader desa dapat mendukung kegiatan ini baik secara fisik maupun finansial serta memotivasi masyarakat untuk turut ikut serta.

            Pada pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki ruangan pelatihan.

            Pelaksanaan kegiatan pelatihan kader 10 Ibu dimana ibu tersebut merupakan anggota PKK dlakukan oleh mahasiswa. Sedangkan pelaksanaan pelatihan dokter kecil, dilaksanakan oleh mahasiswa dan dibantu kader dengan sistem pembagian tugas.

 

D.    Realisasi Anggaran

 

No

Nama

Kegiatan

Nama Bahan

Kebutuhan / unit

Kebutuhan Total

Harga Per/ unit

Total

1.

Penyusunan Perencanaan dan Laporan

Proposal

1 bendel

1x1 bendel

10.000

Rp 10.000

undangan

1 lembar

2 lembar

250

Rp 500

Penyusunan laporan

1 bendel

1x1 bendel

10.000

Rp 10.000

2

Survei Mawas Diri

Google form

-

-

-

-

3

Pelatihan Kader 10 Ibu

Satpel

10 lembar

10 lembar

300

Rp 3.000

leaflet

2 lembar

40 lembar

1000

Rp 40.000

KMGS

1 Lembar

10 lembar

500

RP 5.000

KASIH

1 Lembar

10 Lembar

500

Rp 5.000

Snack

1 dus

10 dus

5.000

Rp 50.000

4

Pelatihan Dokter Kecil

Setpel

10 Lembar

10 lembar

300

Rp 10.000

Lembar pemeriksaan

1 lembar

10 lembar

250

Rp 2.500

Kapas

1 gram

1x10 = 10gr

50

Rp 500

alkohol

1 ml

10 ml

50

Rp 500

handscoon

5 pasang

5 pasang

2.000

Rp 10.000

Masker

10

10

2000

Rp 20.000

Pasta Gigi

2 gr

10 gr

100

Rp 2.000

Snack

1 plastik

5 plastik

3000

Rp. 15.000

5

Evaluasi

angket

1 lembar

10 lembar

250

Rp 2.500

Total

Rp  214.000

              

     Adapun sumber kebutuhan anggaran didapat dari bantuan iuran kas tidak terikan oleh ibu PKK sebesar Rp 100.000

E.     Hambatan Dan Evaluasi

      Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, dilakukan evaluasi dengan hasil :

1.      Pelaksanaan berjalan tidak sesuai jadwal yang tertera di proposal perencanaan dikarenakan perbedaan  jadwal responden. Sehingga pada pelaksanaan penyampaian materi, dilakukan 6 orang dalam satu kelompok dan 4 lainnya dilakukan secara door to door

2.      Pada pelaksanaan pelatihan kader, tidak sesuai kurikulum yang seharusnya yaitu 30 JPL. Hanya dilaksanakan 15 JPL dengan pelaksanaan 2 hari.

3.      Tidak dilaksanakan simulasi penggunaan KASIH dan KMGS, hanya penjelasan materi.

4.      Tidak dilakukan simulasi pemeriksaan sederhana, hanya penyampaisan materi cara pemeriksaan sederhana, tanda penyakit gigi dan mulut, serta cara memegang sonde dan kaca mulut, dikarenakan keterbatasan alat.

5.      Keterbatasan waktu, alat dan bahan

6.      Keterbatasan dana penyelenggaraan

 

                       

 

 

 

 


E.     Matrik Kegiatan Kelompok Pelaksana

No.

Tahap/Kegiatan

Tujuan

Uraian Kegiatan

Waktu

Sasaran

Indikator

Penanggung jawab

1.

Tahap persiapan

 

Persiapan perijinan dan pendekatan :

a.      Perijinan Kepala Kelurahan Tanjungsari Kec. kajen

 

 

Agar mendapat kerjasama dengan Kepala Kelurahan Tanjungsari Kec. Kajen

Melakukan advokasi dan perijinan pada kelapa kelurahan dan

 

 

 

 

 

 

13 Oktober 2020

 

 

 

 

 

 

 

Kepala Kelurahan Tanjungsari Kec. Kajen

 

 

Mendapat izin dari Kepala Kelurahan Tanjungsari, Kec. Kajen

Annisaa Sittatunnikmah

 

b.      Persiapan pelaksana

Agar kegiatan berjalan lancar

Berpakaian rapi dan lengkap

13 Oktober 2020

 

Panitia

Pelaksana berpakaian bersih

Annisaa Sittatunnikmah

 

c.       Persiapan alat dan bahan

Untuk mempelancar kegiatan yang dilakukan, memakai alat dan bahan sesuai kebutuhan

Mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan

13 Oktober 2020

 

Alat dan bahan

Didapatkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan

Annisaa Sittatunikmah

 

d.      Survei Mawas Diri

Agar mendapatkan data masalah dan keadaan di Desa

Mempersiapkan alat dan instrumen survei

13  Oktober 2020

 

Warga Kelurahan Tanjungsari

Mendapatkan data masalah dan keadaan di Desa Tanjungsari

Annisaa Sittatunnikmah

2.

Tahap Pelaksanaan

 

a.    Pemaparan Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi pada kader Kelurahan tanjungsari

Untuk memberitahu kepada calon kader mengenai program pemberdayaan kader

Memaparkan Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi

15 oktober 2020

Calon kader kesgilut Kelurahan Kelurahan Tanjungsari

Berhasil Memaparkan Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi

Annisaa Sittatunnikmah

 

b.    Pretest

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan calon kader terhadap materi yang akan diberikan

Menyiapkan lembar pre test dan alat tulis

18 oktober 2020

Calon Kader Kesgilut Kelurahan Tanjungsari

Sasaran menjawab soal pre test sesuai dengan keadaan dan pengetahuan masing- masing.

Annisaa Sittatunnikmah

 

c.       Pelatihan Kader

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan UKGM di Kelurahan Tanjungsari  di bidang kesehatan gigi dan mulut.

 Mempersiapkan SATPEL, alat peraga atau media promosi kesehatan, lembar KMGS dan KASIH.

18 dan 20 oktober 2020

Calon kader kesgilut kelurahan Tanjungsari

Sasaran mampu mengetahui, menjelaskan kembali dan mempraktekan menengenai materi yang telah dijelaskan

Annisaa Sittatunnikmah

 

d.      Kegiatan UKBM

1.      Pemeriksaan gigi anak Sekolah Dasar

 

Untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut anak sekolah dasar

 

Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar oleh mahasiswa praktikan dan kades kesehatan gigi dan mulut

22 oktober 2020

Siswa kelas V SD Muhammadiyah Tanjungsari

Didapakan data kesehatan gigi anak sekolah dasar dan kader dapat melatih kemampuannya dalam melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

Annisaa dan Ismi

 

2.      Pelatihan dokter kecil dan menggosok gigi masal

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta anak usia sekolah dasar dalam mewujudkan  kesehatan gigi dan mulut.

Melakukan pelatihan dokter kecil mengenai kesehatan gigi dan mulut pada siswa

22-23 otober 2020

Siswa kelas V SD Muhammadiyah Tanjungsari

 

Nurul,Sri dan Winda

4.

Tahap Evaluasi

 

Evaluasi

1.    Jangka pendek    ( setelah semua kegiatan pelatihan kader tertangani )

 

-      Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pelatihan kader asuhan kesehatan gigi dan mulut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-       Evaluasi akhir penyelenggaraan

 

 

Sebelum kegiatan pelatihan kader dilakukan kegiatan pre test  dan melakukan post test kembali mengenai penyuluhan tentang kesehatan  gigi dan mulut pada calon kader. Kedua hasil pre test dan post test dibandingkan untuk melihat apakah ada peningkatan nilai sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan.

 

 

-  Untuk mengetahui kekurangan fasilitas yang disediakan oleh panitia sebagai koreksi untuk menyelenggarakan kegiatan berikutnya.

 

23 oktober 2020

 

Calon kader kesgilut Kelurahan Tanjungsari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Calon kader kesgilut Kelurahan Tanjungsari

 

Evaluasi

·         Jangka pendek : setelah semua kegiatan pelatihan kader dilaksanakan.

 

 

·     Evaluasi tim penyelenggara / Evaluasi Proses (Organizing Comitee / OC) : evaluasi yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas penyelenggaraan.

 

 

·         Evaluasi tim Pelatih / Evaluasi Input (Steering Comitee / SC) : Evaluasi yang berhubungan dengan nara sumber tentang penyampaian materi.

Annisaa Sittatunnikmah

2.

Penutupan Acara Pelatihan dan UKBM

Melakukan penutupan acara secara resmi dengan kader, koordinator kader serta kepala desa

Untuk menutup dan berterimakasih atas kerjasama dan antusiasme warga.

03/11/2020

Mahasiswa praktikan, kader, koordinator kader dan kepala desa

Dari kegiatan yang telah dilakukan, didapatkan kader yang berkompeten dan ada kerjasama mahasiswa dengan kader-kader desa.

Annisaa Sittatunnikmah


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Kegiatan yang telah dilakukan berupa pelatihan kader kesehatan gigi dengan 10 responden dari kelompok Ibu PKK. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara langsung dirumah koordinator kader dusun. Kemudian telah dilaksanakan pemberdayaan kader dari masyarakat untuk dilakukan kegiatan pemberdayaan kader desa dalam  pelatihan dokter kecil pada siswa SD kelas 5 terdekat yaitu SD Muhamadiyah Tanjungsari oleh mahasiswa dan kader yang terlah dilatih. Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil pengetahuan serta keterampilan masyarakat yang meningkat berdasarkan hasil rata-rata pre test adalah 60 menjadi 90 pada post test.

 

B.     Saran

1.      Perlu diadakan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut lebih lanjut untuk kesiapan UKGM di Posyandu

2.      Perlu diadakan UKGM di posyandu

 

 

 


 

Lampiran I

DOKUMENTASI KEGIATAN

 

1. Advokasi

 

2. Survei

 

3. Implementasi

            a.  Ibu PKK

       

 

 

            b. Anak SD

      

 

 

4. Penutupan


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran II

SATUAN ACARA DAN MATERI

PELATIHAN  DOKTER KECIL

1.      Bidang Studi                           : Usaha Kesehatan Sekolah

2.      Pokok Bahasan                       : Kesehatan Dasar Dokter Kecil

3.      Sub Pokok Bahasan                :

a.       Pengertian dan Fungsi Gigi

b.      Penyakit Gigi dan Mulut

c.       Pencagahan penyakit gigi dan mulut

4.      Sasaran                                    : Dokter Kecil kelas V SD Muhammadiyah                                                     Tanjungsari

5.      Waktu Penyuluhan                  : Pukul 10.00 – 11.30 WIB

6.      Tempat                                                : Rumah Pelaksana

7.      Pelaksana                                :

a.       Ketua                          : Annisaa Sittatunnikmah

b.      Bendahara                   : Ismy dan Lasmi

c.       Sie Dokumentasi         : Winda dan Cecil

d.      Sie Konsumsi             : Susilowati dan Khasanah

e.       Sie Perlengkapan         : Shasha

f.       Sie Humas                   : Khusnul khotimah

g.      Sie Acara                     : Sri dan Nurul

8.      Penanggungjawab                   : Yodong,S. ST., M.HKes

9.      Tujuan Instruksional Umum   : Setelah dilakukan pelatihan ini, diharapkan dokter kecil kelas III dan IV dapat mengerti dan memahami tentang kesehatan di sekolah, serta menjadi tauladan kesehatan gigi dan mulut untuk teman sebaya.

10.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

a.       Menjelaskan Kesehatan Gigi dan Mulut

b.      Menjelaskan Kesehatan Lingkungan

c.       Menjelaskan gizi yang tepat untuk anak

d.      Menjelaskan isi kotak P3K

 

11.    Proses Belajar Mengajar (PBM)

No

Tahap

Waktu

Kegiatan

Penyuluh

Audiens

1.

Pembukaan

5 Menit

1.        Mengucapkan salam

2.        Memperkenalkan diri

3.        Apersepsi

4.        Evaluasi awal

 

a.         Menjawab salam

b.        Mendengarkan

c.         Menyimak

d.        Mendengarkan

e.         Menjawab dan pertanyaan

2.

Penyajian (PBM)

1.30  jam

A.      KESEHATAN GIGI DAN MULUT
I. Pengertian Gigi

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.

 

II. Fungsi dan Macam macam Gigi

Fungsi:

v  Mengunyah dan menghancurkan makanan

v  Membantu berbicara dengan jelas

v  Membentuk wajah menjadi harmonis

v  Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik.

Macam-macam gigi :

1.Gigi Seri

2. Gigi Taring

3. Gigi Geraham Kecil

4. Gigi Geraham Besar

III. Penyakit Gigi

Penyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi, hal ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang dihubungkan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang berlangsung. (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid I ; 144)

Penyakit gigi dapat meliputi :

1. Gigi Berlubang (Caries)

Lubang gigi, disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri. Jika tidak dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya infeksi mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati (non-vital). Jika ada gigi yang berlubang,  anak pun akan mengalami kesulitan mengunyah makanan. Apabila kejadian ini berlanjut, bias berujung  pada penurunan nafsu  makan dan dalam jangka panjang anak dapat mengalami kurang gizi. Selain itu infeksi gigi yang berlanjut kejaringan lunak dapat menyebabkan terjadinya abses (seperti bisul berisi nanah). Dampak dari lubang gigi adalah jika lubang semakin besar  maka akan terasa  sakit, Gusi menjadi bengkak, Gigi akan  lepas sebelum waktunya, dan bau mulut.

Faktor yang mempengaruhi :

1.        Struktur Gigi

2.        Bakteri

3.        Makanam

4.        Waktu

2. Sakit Gusi

Penyakit gusi biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya sering disebut gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan baik. Tetapi bila terjadi pendarahan yang terus menerus biasanya gigi akan menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan sendirinya.

Tanda-tanda dari penyakit gusi :

- Rasa yang tidak enak pada gigi disertai bau  mulut.

- Gusi yang memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi pendarahan.

- Kehilangan gigi bahkan gigi akan menjadi nyeri  dan sensitive dan terasa sakit pada waktu mengunyah.

IV. Penyebab

Penyebabnya biasa terjadi karena  beberapa factor penyebab utama, yaitu :

1.      Kuman yang ada di dalam gigi. Kuman ini sebenarnya secara normal ada dan diperlukan di rongga mulut, tetapi apabila terdapat  sisa makanan yang melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang gigi.

2.      Sisa makanan terutama karbohidrat seperti gula, roti atau makanan lemak yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat terus  pada gigi dapat diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang gigi.

VII. Pencegahan

a.       Menyikat gigi dengan baik setiap hari.

Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar.

b.      Hindari makanan yang manis. Makanan

yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gigi dengan cepat. Jangan membiasakan anak-anak dengan makanan dan minuman yang manis secara berlebihan.

b.        Memeriksa gigi secara rutin Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi  dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.

a.         Menyimak dan mencatat

b.        Menanyakan hal yang kurang jelas

c.         Mendengarkan

3.

Evaluasi Akhir

10 Menit

Memberikan pertanyaan kepada sasaran sesuai  TIK:

a.         Menjelaskan pengertian gigi dengan bahasa sederhana.

b.        Menjelaskan fungsi gigi dengan bahasa sederhana.

c.         Menjelaskan pengertian penyakit gigi dengan bahasa sederhana.

d.        Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari setiap pembahasan.

e.         Menjelaskan cara pencegahan terhadap penyakit .

Mendengarkan dan menjawab pertanyaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Penutup

5 Menit

1.        Menyimpulkan kegiatan

2.        Member pujian danmotivasi kepada para siswa

3.        Menyampaikan harapan, mengucapan salam serta terimakasih

a.         Mendengarkan

b.        Mendengarkan

c.         Mendengarkandan menjawab

 

11. Metode                         : Ceramah dan Tanya jawab

12. Alat peraga / Media      : Power, model gigi dan sikat gigi

14. Daftar Pustaka             :

a)        BA, A. Udiyanto, dkk. 1978. Seri Anatomi Mulut. Jakarta :Mutiara.

b)        Besford, John. 1996. Mengenal Gigi Anda, PetunjukBagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta: Arcan.

c)        Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, EdisiKetiga, Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.

 


 

Lampiran II

KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN KADER

 

A.    Struktur Program

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut:

NO

MATERI

Waktu (JPL)

T

P

PL

Jumlah

A.

Materi Dasar

 

 

 

 

 

1.      Peran dan kompetensi kader kesehatn gigi dan mulut

1

0

0

1

2.      Tugas – tugas kader kesehatan gigi dan mulut

1

0

0

1

B.

Materi Inti

 

 

 

 

 

1.     Bagian, bentuk dan fungsi gigi dan mukosa mulut

1

0

0

1

2.     Cara pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi

2

2

1

5

3.     Pemeriksaan gigi sederhana

2

2

2

6

4.     Diagnosa sederhana penyakit gigi dan mulut

2

2

1

5

5.     Pencatatan dan pelaporan

2

2

1

5

6.     KMGS dan KASIH

2

2

2

6

 

JUMLAH

13

10

7

30

Keterangan:

T  = Teori

P =  Penugasan

PL= Praktek Lapangan

1 Jpl @ 45 menit, untuk PL = @ 60 menit

 

B.     Diagram Proses Pembelajaran Dan Metode Pembelajaran

Pembukaan

 
 

 

 

 

 


 


C.    Garis-Garis Besar Program Pembelajaran

 Materi Inti

Tugas Kader

Waktu

1 JPL = 45 Menit, untuk PL = 60 menit

Tujuan Umum Pembelajaran

Setelah pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu melakukan penyuluhan sederhana mengenai kesehatan gigi da mulut serta mampu mempraktikkan pemeriksaan sederhana di lingkungan sekitarnya.

Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu :

1.      Menjelaskan bagian, bentuk dan fungsi gigi serta mukosa mulut

2.      Menjelaskan cara pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut

3.      Menjelaskan mengenai diagnosa awal penyakit gigi dan mulut

4.      Mampu melakukan pemeriksaan mulut sederhana

5.      Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi dan mulut

6.      Mampu mengaplikasikan penggunaan kartu KMGS dan Kasih

Pokok Bahasan dan Sub-Pokok Bahasan

 

1.      Bagian, bentuk dan fungsi gigi serta mukosa mulut

a.       Bagian-bagian gigi

b.      Bentuk dan fungsi gigi

c.       Tumbuh kembang gigi

d.      Pergantian gigi geligi

e.       Fungsi lidah

f.       Ciri-ciri gusi sehat

 

2.      Menjelaskan cara pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut

a.       Perilaku baik dan buruk

b.      Jenis-jenis sikat gigi

c.       Cara menggosok gigi yang tepat

d.      Waktu menggosok gigi yang tepat

e.       Makanan yang menyehatkan gigi

 

3.      Diagnosa awal penyakit gigi dan mulut

a.       Pengertian karies, karang gigi dan gingivitis

b.      penyebab terjadinya karies, karang gigi dan gingivitis

c.       faktor risiko penyakit karies, karang gigi dan gingivitis

d.      ciri-ciri penyakit karies, karang gigi dan gingivitis

 

4.      Pemeriksaan mulut sederhana

a.       Macam dan fungsi oral diagnostik set (oinset, kaca mulut, sonde, ekscavator)

b.      Cara menggunakan OD set

 

5.      Pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi dan mulut

a.       Cara penulisan surat rujukan

 

6.      Penggunaan kartu KMGS dan KASIH

a.       Cara menggunaan KMGS

b.      Cara penggnaan KASIH

Metode

Curah Pendapat, diskusi, simulasi, role play, praktek lapangan, studi kasus.

Media

Leaflet, poster, video

Alat Bantu

OD set, KMGS, KASIH

Referensi

Jurnal dan Modul

 

D.    Evaluasi Dan Sertifikasi

1.      Evaluasi

a.       Peserta : Melakukan Pre-test dan Post-test kepada kader posyandu dengan memberikan beberapa pertanyaan tertulis.

b.      Fasilitator : Peserta pelatihan diberi lembar ceklis berupa angket untuk menilai pemberi materi. Pemberian angket ini diberikan di akhir acara

c.       Penyelenggaran Acara : Peserta, dan fasilitator diberi lembar ceklis untuk menilai kegiatan yang telah diselenggarakan

2.      Sertifikasi

Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti pelatihan selama 30 jam pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1 (satu).

 

E.     Modul Materi

Kesehatan Gigi Dan Mulut

 

1.         Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia dan merupakan bagian dari kesehatan secara umum. Yang perlu diperhatikan oleh masyarakat. kesehatan rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara umum, namun banyak orang tidak mengetahui bahwa rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh.

Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai macam makanan, meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Kondisi sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.

2.         Jenis dan Fungsi Gigi

Menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan stuktur putih kecil yang ada di dalam mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang sangat penting dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan untuk mengoyak , mengikis, memotong dan mengunyah makanan. Pada manusia dapat ditemui empat Jenis gigi yang terdapat pada mulut yaitu :

·         Gigi Seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.

·         Gigi Taring : gigi yang memiliki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.

·         Gigi Graham Kecil : gigi yang memiliki dua akar yang berfungsi menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya

·         Gigi Graham Besar : gigi yang memiliki tiga akar yang berfungsi melumat dan mengunyah makanan atau benda lainnya.

beberapa fungsi gigi diantaranya :

1)      Pengunyahan

Gigi memiliki peran pentig untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah ditelan serta meringkankan kerja proses pengunyahan didalam rongga mulut maka makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan mempermudah proses penelanan. Proses pengunyahan dipengaruhi oleh keseimbangan posisi antara rahang atas dan rahang bawah, apabila tidak seimbang maka akan menggangu proses pengunyahan sehingga gigi tidak dapat bekerja secara maksimal. 

2)      Berbicara

Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf tertentu seperi huruf T,V,D,S dan S. Tanpa gigi maka maka akan kesulitan dalam berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar sempurna.

3)      Estetika

Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya gigi yang rapid an bersih maka senyum ssesorang akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk wajah seseorang.

3.      Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut

a.       Jangan sikat gigi terlalu keras

Salah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat merobek gusi dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda jadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah menumpuk dan mengeras yang dapat berakibat pada gingivitis (peradangan gusi).

Menyikat gigi haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gigi. Biasanya, lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua menit.

b.      Sikat gigi sebelum tidur

Dianjurkan untuk sikat gigi setidaknya dua kali sehari: bangun pagi dan sebelum beranjak tidur.Sikat gigi sebelum tidur ternyata dapat menghilangan kuman dan plak pada gigi Anda yang menumpuk lama sepanjang hari. Selain menyikat gigi, Anda juga dianjurkan untuk menyikat lidah demi menghilangkan kuman atau plak yang menempel pada lidah.

 

c.       Gunakan pasta gigi berfluorida

Fluorida adalah unsur alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan yang Anda konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang membangun gigi Anda untuk menguatkan enamel gigi. Fluorida juga merupakan pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman yang dapat menyebabkan kerusakan, serta menyediakan perlindungan alami untuk gigi Anda.

d.      Pilih sikat gigi yang berbulu lembut

Untuk mencegah terkena gigi sensitif atau memperparahnya, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan lembut. Pilih juga sikat gigi dengan ukuran kepala sikat yang cocok dengan ukuran mulut Anda. Hal ini untuk memudahkan pergerakan bulu sikat menjangkau seluruh permukaan gigi.

Selain sikat gigi biasa, Anda juga dapat memilih sikat gigi elektrik. Sikat gigi ini dapat bergerak secara otomatis untuk memudahkan Anda dalam menyikat gigi. Jenis sikat gigi ini baik digunakan oleh orang yang sulit menggerakkan tangannya, misalnya karena penyakit arthritis

4.     Cara Menggosok Gigi yang Benar

Agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara menggosok gigi yang benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

a.      Awali dari seluruh geraham

Setelah sikat gigi dibasahi dan dioleskan pasta gigi secukupnya, gosok bagian luar gigi geraham pada perbatasan gusi dan gigi dengan gerakan memutar selama kira-kira 20 detik. Setelah itu, gosok gigi geraham dari atas ke bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung gigi, untuk menghilangkan plak dan sisa makanan di permukaan dan sela-sela gigi. Lakukan selama 20 detik. Lakukan kedua gerakan tersebut pada semua bagian luar gigi geraham, baik sisi atas maupun bawah. Setelah itu, ulangi langkah yang sama pada bagian dalam gigi geraham.

b.      Sikat gigi bagian depan  

Setelah semua gigi geraham selesai disikat, arahkan sikat ke gigi depan bagian luar. Gerakkan sikat gigi secara melingkar dan perlahan hingga semua permukaan gigi depan terkena, agar sisa makanan dan plak yang menempel dapat tersapu. Setelah itu, gosok bagian dalamnya dengan gerakan vertikal (ke atas dan ke bawah) atau seperti sedang mencangkul, baik pada deretan yang atas maupun bawah. Ulangi cara menggosok gigi ini sebanyak 2–3 kali pada masing-masing sisi.

c.         Sikat permukaan mengunyah

Permukaan mengunyah gigi geraham ukurannya lebar dan agak cekung, sehingga memungkinkan makanan untuk menempel di sana. Sikat permukaan gigi ini dengan gerakan memutar agar sisa makan agar sisa makanan bisa terangkat.

d.      Sikat area lidah dan sisi dalam pipi

Setelah semua gigi tersikat, jangan lupa untuk menyikat permukaan lidah dan sisi dalam pipi dengan sikat gigi atau sikat lidah. Sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut mungkin menempel pada area ini, sehingga Anda perlu menyikatnya juga secara lembut.

e.       Bersihkan sela gigi dengan benang gigi

Agar perawatan gigi dan mulut maksimal, Anda disarankan untuk lanjut membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Benang gigi mampu mengangkat sisa makanan yang mungkin masih terselip di sela-sela gigi yang sempit dan tidak terjangkau oleh sikat gigi.

6.         Macam - macam Penyakit Gigi

Berdasarkan Agustiana (2006), Macam-macam penyakit gigi terbagi menjadi 3 yaitu :

1)      Gigi Berlubang (Karies Gigi)

Karies atau gigi berlubang adalah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Penyebab penyakit gigi ini diakibatkan karena adanya kuman.

Gejala Sakit Gigi

·         Tingkat keparahan sakit gigi sangat beragam, mulai dari nyeri yang ringan dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, hingga nyeri yang parah dan tak tertahankan. Rasa nyerinya sendiri dapat terasa berdenyut atau seperti ditusuk-tusuk. Selain rasa nyeri, sakit gigi dapat disertai dengan pembengkakan pada gusi, sakit kepala, dan demam.

·         Segera temui dokter bila sakit gigi yang Anda alami sudah berlangsung lebih dari dua hari, atau jika disertai dengan:

·         Bau busuk di dalam mulut

·         Nyeri saat mengunyah

·         Gusi bengkak

·         Sulit menelan

·         Sesak napas

·         Sulit dan sakit saat membuka mulut

·         Nyeri telinga.

Meredakan Sakit Gigi di Rumah

·         Jika mengalami sakit gigi, sebaiknya segera temui dokter gigi untuk mencari tahu penyebabnya, sehingga dapat diobati dengan tepat. Namun sebelumnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi, yaitu:

·         Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) untuk menyingkirkan plak dan sisa makanan yang tersangkut.

·         Berkumur dengan air hangat.

·         Berkumur dengan obat kumur antiseptik.

·         Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila sakit gigi disebabkan oleh cedera.

·         Minum paracetamol untuk meredakan nyeri. Gunakan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.

·         Pengobatan Sakit Gigi

·         Pengobatan untuk sakit gigi tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh:

·         Dokter akan melakukan tambal gigi jika sakit gigi disebabkan oleh gigi berlubang. Bila gigi yang berlubang sudah mengalami pembusukan, dokter gigi akan membersihkan dan mensterilkannya terlebih dahulu sebelum ditambal.

·         Dokter akan melakukan penambalan ulang jika sakit gigi disebabkan oleh kerusakan pada tambalan sebelumnya.

·         Dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi (root canal) jika akar gigi terinfeksi.

·         Dokter akan melakukan cabut gigi jika cara-cara pengobatan di atas tidak berhasil menyembuhkan sakit gigi. Cabut gigi juga akan dilakukan bila sakit gigi diakibatkan oleh masalah pada pertumbuhan gigi bungsu.

·         Untuk mengatasi sakit gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.

Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi

·         Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini masih sehat, mulailah melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah sakit gigi:

·         Menyikat gigi dengan cara yang benar, dua kali sehari,  dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.

·         Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss).

·         Membatasi konsumsi makanan atau minuman yang manis, misalnya cokelat, kue, dan permen.

·         Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, setidaknya setiap 6 bulan.

·         Berhenti merokok

 

2)      Gingtivitis (Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan bakteri.

Penyebab Gusi Berdarah

·         Gusi berdarah dapat disebabkan oleh beberapa kelainan pada rongga mulut, seperti gingivitis atau periodontitis. Gingivitis atau radang gusi sendiri disebabkan oleh penumpukan plak di garis gusi. Plak yang makin menumpuk akan mengeras menjadi karang gigi, dan berisiko menimbulkan perdarahan pada gusi. Adapun periodontitis adalah gingivitis yang tidak ditangani. Periodontitis ditandai dengan infeksi pada gusi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dan gusi.

·         Selain penyakit pada rongga mulut, gusi berdarah juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti:

  • Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras
  • Penggunaan sikat gigi yang kasar
  • Gusi yang belum beradaptasi pada penggunaan benang gigi (dental floss)
  • Penggunaan gigi palsu yang tidak terpasang dengan tepat
  • Perubahan hormon dalam masa kehamilan
  • Peradangan gusi terkait kehamilan (pregnancy gingivitis)
  • Kekurangan vitamin C dan vitamin K
  • Diabetes
  • Penggunaan obat pengencer darah
  • Trombositopenia atau kekurangan sel keping darah atau trombosit, seperti pada demam berdarah
  • Leukemia atau kanker darah
  • Hemofilia atau gangguan pembekuan darah.

Diagnosis Gusi Berdarah

·         Untuk mendiagnosis gusi berdarah, dokter cukup melakukan pemeriksaan fisik pada gusi pasien. Sedangkan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya, dokter akan bertanya tentang pola diet dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

·         Bila diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang, seperti hitung darah lengkap dan pemeriksaan foto Rontgen. Hitung darah lengkap dilakukan bila dokter menduga gusi berdarah pada pasien disebabkan oleh kelainan darah, dan pemeriksaan foto Rontgen dilakukan apabila gusi berdarah diduga terkait dengan masalah pada gigi dan area rahang.

Pengobatan dan Pencegahan Gusi Berdarah

·         Pengobatan gusi berdarah tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, bila gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter gigi dapat melakukan scaling gigi dan root planing atau perawatan saluran akar gigi. Kedua prosedur tersebut bertujuan menghilangkan karang dan bakteri dari permukaan gigi, serta bagian bawah gusi. Dokter juga dapat melakukan tambal gigi hingga perbaikan posisi gigi, bila terdapat gigi berlubang atau gigi tidak rata, yang membuat plak sulit dibersihkan.

·         Pada gusi berdarah yang disebabkan oleh periodontitis, scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi juga akan dilakukan. Bila terdapat infeksi di dalam rongga mulut, dokter akan memberikan antibiotik. Sedangkan pada periodontitis yang sudah parah, dokter dapat menjalankan beberapa prosedur bedah, seperti cangkok jaringan lunak, dan cangkok tulang.

 

 

7.         Mengenal kebiasaan baik dan kebiasaan buruk untuk kesehatan gigi

-KEBIASAAN BURUK

·         Mengunyah Es
Kebiasaan ini mungkin Anda anggap tidak berbahaya. Tapi mengunyah es berisiko membuat gigi retak. Pecahan es juga bisa mengiritasi gusi Anda. Jadi kalau Anda muncul keinginan untuk mengunyah es, alihkan keinginan tersebut dan dapat digantikan dengan permen karet bebas gula.

·         Berolahraga Tanpa Pelindung Mulut
Bertanding olahraga memang seru. Tapi kalau Anda bermain tanpa pelindung mulut ada kemungkinan gigi Anda berisiko rusak akibat terkena pukulan atau benda keras. Beberapa cabang olah raga memiliki resiko cedera pada wajah termasuk mulut, dimana telah ditemukan pada beberapa keadaan terjadinya gigi depan yang patah karena cedera pada saat olah raga.

·         Mengisap Dot
Kalau Anda sering memberi bayi susu botol, kelak kebiasaan ini bisa berdampak pada kelainan dan kerusakan gigi. Untuk mencegahnya, hindari bayi Anda tertidur dengan gigi masih menggigit dot supaya gula dalam susu tidak menempel di gigi.

·         Menggeretakkan gigi
Kebiasaan ini umum disebut bruxism dan bisa merusak gigi. Penyebabnya dipicu oleh stress dan biasanya terjadi ketika tidur tanpa disadari oleh penderita. Biasanya dokter gigi akan memberikan pelindung gigi berupa mouth guard yang dapat digunakan saat tidur untuk melindungi gigi Anda dari kerusakan yang lebih lanjut.

·          Makanan manis dan minuman bersoda
Makanan manis adalah musuh nomor satu gigi. Permen dan minuman soda yang banyak mengandung gula, akan menempel di gigi dan dirubah menjadi asam oleh bakteri yang dapat merusak gigi geligi anda. Hal ini dapat menyebabkan gigi Anda berlubang

·         Membuka atau menggigit sesuatu dengan gigi
Membuka tutup botol, merobek bungkus snack atau menggigit pensil dengan gigi geligi dapat menyebabkan gigi menjadi rusak. Anda harus sadar bahwa gigi merupakan bagian dalam tubuh mempunyai fungsi pengunyahan, estetis dan bicara. Jadi ada baiknya Anda lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi geligi Anda dengan menghilangkan kebiasaan buruk.

·         Merokok
Merokok tak hanya membuat gigi kuning dan menyebabkan penyakit gusi, tapi juga berisiko menimbulkan kanker mulut.

 

-          KEBIASAAN BAIK UNTUK KESEHATAN GIGI

·         Menggosok gigi

Untuk mencegah gigi berlubang, menggosok gigi adalah hal yang wajib dilakukan. Ketika gigi tidak digosok dengan teratur, partikel yang menempel pada gigi akan mengeluarkan asam dan membuat enamel berlubang. Karena itu, sebaiknya selalu sikat gigi minimal dua kali sehari.

·         Berkumur

Selain menggosok gigi dan membersihkan gigi dengan dental floss, sebaiknya juga kumur-kumur untuk menghilangkan partikel dari gigi. Selain menghilangkan asam pada mulut, berkumur juga penting untuk mencegah gigi berlubang.

·         Hindari junk food

Makanan seperti junk food yang terlalu banyak mengandung karbohidrat, gula, lemak, dan zat tepung buruk untuk gigi. Jika ingin terhindar dari gigi berlubang, masalah bau napas tak sedap, atau penyakit gusi, maka hindari mengonsumsi junk food.

·         Kunjungi dokter gigi secara teratur

Banyak orang yang tak suka mengunjungi dokter gigi. Kemungkinan karena alat-alatnya yang tampak menakutkan. Namun mengunjungi dokter gigi secara teratur, enam bulan sekali, penting untuk menjaga kesehatan gigi

 

8.      Mencegah Penyakit Gigi dan Mulut

Berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gigi dan mulut:

·         Memelihara kebersihan mulut ( menghilangkan plak dan bakteri ). Memelihara kebersian mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggosok gigi secara rutin, agar kita dapat memutus rantai penyebab terjadinya karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.

·         Memperkuat gigi ( dengan Flour ). Cara memperkuat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.

·         Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket. Makanan yang kita makan merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh kita namun beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk kesehatan gigi dan mulut kita, sebenarnya bukan tidak boleh namun apabila kita mengkonsumsi makanan manis dan lengket sebaiknya setelah itu langgung menggosok gigi dengan bersih agar sisa-sisa dari makanan tersebut tidak menempel pada sela-sela gigi yang akan mempercepat terjadinya proses karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.

·         Membiasakan konsumsi makanan berserat dan menyehatkan gigi. Makanan serat selain bagus untuk kesehatan tubuh juga bagus untuk kesehatan gigi dan mulut.

·         Mungkin lebih baik jika anda tempelkan tulisan diwastafel, kamar mandi ataupun diruang makan anda. Dari uraian diatas bisa disingkat seperti ini:

·         Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.

·         Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi berflouride.

·         Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup 1 kali.

·         Kurangi makan makanan yang bergula dan lengket ( tidak lebih dari 2 kali diantara waktu makan ).

 

Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawaran Masyarakat Desa (MMD) pada Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Dalam pelaksanaan kegiatan UKBM, perlu dilakukan Survei Mawas Diri atau SMD pada masyarakat desa sebagai upaya panitia pelaksana kegatan dal...