LAPORAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELATIHAN
KADER KESEHATAN GIGI MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
di Wilayah Desa
Tanjungsari, Kecaatan Kajen, Pekalongan
Tanggal pelaksanaan
28 September S/D 6 November 2020
Pelaksana :
Annisaa
Sittatunnikmah
P1337425217053
Semester VII
PRODI DIV TERAPI GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
Oktober, 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan ini merupakan
laporan hasil kegiatan pemberdayaan dan pelatihan kader kesehatan gigi dan
mulut yang merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat diwilayah Desa
Tanjungsari, RT 03/ RW 03, Kecamatan Kajen, Pekalongan yang telah dilaksanakan
pada tanggal 13 oktober sampai dengan 27 oktober 2020. Laporan ini disetujui
pada tanggal .............
Pelaksana kegiatan :
Nama :
Annisaa Sittatunnikmah
NIM : P1337425217053
Semarang, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
MENGETAHUI
Ketua Program Studi Dosen
Pembimbing
DIV Terapi Gigi
Salikun, S.Pd, M.Kes Yodong,S.
ST., M.HKes
NIP. 196204061988031002 NIP. 196512091985032003
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A.
Latar Belakang ..............................................................................1
B.
Tujuan.............................................................................................2
C.
Nama dan Sasaran Kegiatan.........................................................2
D.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................2
E.
Pengorganisasian ...........................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ...........................................................4
A.
Kegiatan ..........................................................................................4
B.
Metode ............................................................................................5
C.
Prosedur Kegiatan..........................................................................5
D.
Realisasi Anggaran.........................................................................................7
E.
Hambatan dan Evaluasi.................................................................8
F.
Matriks Kegiatan Kelompok Pelaksana.......................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................17
A.
Kesimpulan....................................................................................17
B.
Saran..............................................................................................17
Lampiran...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan
terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan norma-norma
agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi
tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi
merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan
kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI
Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara
Pembangunan Kesehatan.
Perilaku hidup
sehat diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang dapat diikuti oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kader kesehatan sebagai ujung tombak masyarakat perlu
membekali diri dengan pengetahuan dan membantu upaya peningkatan derajat
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Berdasarkan
survei awal dengan sampel dari 10 Keluarga di RT 03 dalam rangka studi kasus tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap buruknya status kesehatan gigi di Desa Tanjungsari
Kecamatan Kajen. Hal ini disebabkan oleh belum terbentuknya kader kesehatan
gigi dan UKGM pada masyarakat desa sehingga masih kurang pendidikan kesehatan
gigi dan mulut di RT tersebut.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat Desa Tanjungsari mengenai arti pentingnya
kesehatan gigi da mulut serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
sekitar sehingga tercapai kondisi kesehatan gigi yang optimal.
2.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
di Desa Tanjungsari mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat
Desa Tanjungsari dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
c. Mendorong masyarakat untuk menjadi
kader kesehatan gigi di Desa Tanjungsari.
C.
Nama Dan Sasaran Kegiatan
Sasaran pada kegiatan
Pelatihan Kader dan UKBM ini adalah kelompok Ibu-ibu di Desa Tanjungsari dan
Siswa SD kelas 5.
D.
Waktu Dan Tempat Kegiatan
Kegiatan
pelatihan kader pada ibu PKK telah diselenggarakan pada tanggal 18 dan 20
oktober 2020 bertempat di rumah koordinator kader dusun. Sedangkan pelatihan
dokter kecil pada 22-23 oktober 2020.
E.
Pengorganisasian
Penyelenggaraan pelatihan kader
dilaksanakan oleh Annisaa Sittatunnikmah. Sedangkan kegiatan pelatihan dokter
kecil dilaksanakan oleh Annisaa Sittatunnikmah serta kader yang telah dilatih. Untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan dokter kecil disusun pengorganisasian.
Struktur organisasi penyelenggara yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung :
a. Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
b. Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
2. Penasehat :
a. Koordinator Kader Dusun
b. Pembimbing Praktek Lapangan
3. Ketua : Annisaa Sittatunnikmah
4. Sekretaris : Annisaa Sittatunnikmah
5. Bendahara : Ismi dan Lasmi
6. Sie Dokumentasi : Winda dan Cecil
7. Sie Konsumsi : Susilowati dan
Khasanah
8. Sie Perlengkapan : Shasha
9. Sie Humas : Khusnul
khotimah
10. Sie Acara : Sri dan
Nurul
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Kegiatan
Kegiatan
yang telah dilakukan berupa pelatihan kader kesehatan gigi dengan 10 responden
dari kelompok Ibu PKK. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara langsung dirumah
koordinator kader dusun. Kemudian telah dilaksanakan pemberdayaan kader dari
masyarakat untuk dilakukan kegiatan UKBM berupa pelatihan dokter kecil pada
siswa SD kelas 5 terdekat yaitu SD Muhamadiyah Tanjungsari oleh mahasiswa dan
kader yang terlah dilatih. Dengan demikian, hasil kegiatan yang telah dilakukan
yaitu sebagai berikut :
NO.
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Hasil
|
Keterangan
|
1.
|
09/10/2020
|
·
Bimbingan dengan DPL
|
Mahasiswa
mendapat arahan dan bimbingan dari DPL
|
Terlaksana, Terencana
|
2.
|
13/10/2020
|
·
Perijinan Ke Kepala Desa dan koordinator kader
|
Mahasiswa
praktikan diberikan izin untuk melakukan kegiatan dan mendapatkan data desa.
|
Terlaksana, terencana
|
·
Melakukan Survey Mawas Diri
|
3.
|
14/10/2020
|
·
Melakukan pengolahan data dan penyusunan proposal
dan perencanaan
|
Mahasiswa
mendapatkan data riwayat kesehatan dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan
gigi
|
Terlaksana, terencana
|
4.
|
15/10/2020
|
·
MMD dengan koordinator kader dusun dan 10 calon
kader
|
Mahasiswa mendapatkan persetujuan program dari
pihak ketua kader dan calon kader
|
Terlaksana, terencana
|
5.
|
18 dan
20/10/2020
|
·
Pelatihan kader kesehatan gigi dan muulut
|
Masyarakat
mengetahui, mampu meenjelaskan kembali serta melakukan tindakan perilaku
kesehatn gigi dan mulut
|
Terlaksana, terencana
|
6.
|
21/10/2020
|
·
Penutupan pelatihan kader Ibu PKK dan Senam Sore
|
Masyarakat
mengikuti acara dengan khidmat dan penuh antusiasme
|
Terlaksana, tidak terencana
|
7.
|
22-23/10/2020
|
·
Pelatihan Dokter kecil mengenai Kesehatan gigi dan
mulut
|
Siswa SD
sebagai dokter kecil mengetahui dan melakukan tindakan mengenai kesehatn gigi
dan mulut
|
Terlaksana, terencana
|
8.
|
27-29/10/2020
|
·
Pembuatan laporan
|
Mahasiswa membuat
laporan hasil kegiatan
|
Terlaksana, terencana
|
9.
|
03/11/2020
|
·
Penutupan kegiatan UKBM bersamaan dengan acara
rutinan ibu PKK
|
Mahaiswa
berterimakasih pada pihak desa atas antusias dan kerjasama
|
Terlaksana, Tidak terencana
|
B.
Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan
pelatihan kader kesehatan gigi adalah :
1. Curah Pendapat
2. Diskusi
3. Simulasi dan demonstrasi
4. role play
5. Praktek lapangan
C.
Prosedur Kegiatan
Berdasarkan
hasil pengenalan ligkungan desa dan survei mawas diri warga RT 03/ RW 03.
Didapatkan hasil data masalah kesehatan gigi dan mulu, kemungkinan faktor
penyebab masalah, keadaan lingkungan desa serta potensi yang dimiliki desa
untuk mengatasi masalah termasuk keberadaan UKBM.
Setelah
didapatkan hasil Survei Mawas Diri, pelaksana kegiatan melakukan advokasi dan
perijinan pada kepala desa serta koordinator kader desa untuk ikut serta
membangun motivasi masyarakat dalam mengikuti serangkaian kegiatan.
Selain itu,
dilakukan pemaparan hasil SMD melalui kegiatan MMD atau musyawarah masyarakat
desa yang dihadiri oleh kepala desa, koordinator kader serta calon peserta
pelatihan kader dengan musyawarah untuk mengetahui prioritas masalah yang ada
serta program atau kegiatan yang akan dilakukan.
Dari
musyawarah masyarakat desa didapatkan kesepakatan terkait prioritas masalah dan
alternatif penyeleaian masalah. Diharapkan kepada kepala desa dan koordinator
kader desa dapat mendukung kegiatan ini baik secara fisik maupun finansial
serta memotivasi masyarakat untuk turut ikut serta.
Pada
pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara langsung dengan mematuhi protokol
kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan
sebelum memasuki ruangan pelatihan.
Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kader 10 Ibu dimana ibu tersebut merupakan anggota PKK
dlakukan oleh mahasiswa. Sedangkan pelaksanaan pelatihan dokter kecil,
dilaksanakan oleh mahasiswa dan dibantu kader dengan sistem pembagian tugas.
D.
Realisasi Anggaran
No
|
Nama
Kegiatan
|
Nama Bahan
|
Kebutuhan / unit
|
Kebutuhan Total
|
Harga Per/ unit
|
Total
|
1.
|
Penyusunan
Perencanaan dan Laporan
|
Proposal
|
1
bendel
|
1x1
bendel
|
10.000
|
Rp
10.000
|
undangan
|
1
lembar
|
2
lembar
|
250
|
Rp
500
|
Penyusunan laporan
|
1
bendel
|
1x1
bendel
|
10.000
|
Rp
10.000
|
2
|
Survei Mawas Diri
|
Google
form
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Pelatihan Kader 10 Ibu
|
Satpel
|
10
lembar
|
10
lembar
|
300
|
Rp
3.000
|
leaflet
|
2
lembar
|
40
lembar
|
1000
|
Rp
40.000
|
KMGS
|
1
Lembar
|
10
lembar
|
500
|
RP
5.000
|
KASIH
|
1
Lembar
|
10
Lembar
|
500
|
Rp
5.000
|
Snack
|
1
dus
|
10
dus
|
5.000
|
Rp
50.000
|
4
|
Pelatihan Dokter
Kecil
|
Setpel
|
10
Lembar
|
10
lembar
|
300
|
Rp
10.000
|
Lembar
pemeriksaan
|
1
lembar
|
10
lembar
|
250
|
Rp
2.500
|
Kapas
|
1
gram
|
1x10
= 10gr
|
50
|
Rp
500
|
alkohol
|
1
ml
|
10
ml
|
50
|
Rp
500
|
handscoon
|
5
pasang
|
5
pasang
|
2.000
|
Rp
10.000
|
Masker
|
10
|
10
|
2000
|
Rp
20.000
|
Pasta
Gigi
|
2
gr
|
10
gr
|
100
|
Rp
2.000
|
Snack
|
1
plastik
|
5
plastik
|
3000
|
Rp.
15.000
|
5
|
Evaluasi
|
angket
|
1
lembar
|
10
lembar
|
250
|
Rp
2.500
|
Total
|
Rp 214.000
|
Adapun sumber kebutuhan anggaran didapat
dari bantuan iuran kas tidak terikan oleh ibu PKK sebesar Rp 100.000
E.
Hambatan Dan Evaluasi
Berdasarkan kegiatan yang telah
dilaksanakan, dilakukan evaluasi dengan hasil :
1. Pelaksanaan berjalan tidak sesuai
jadwal yang tertera di proposal perencanaan dikarenakan perbedaan jadwal responden. Sehingga pada pelaksanaan
penyampaian materi, dilakukan 6 orang dalam satu kelompok dan 4 lainnya
dilakukan secara door to door
2. Pada pelaksanaan pelatihan kader,
tidak sesuai kurikulum yang seharusnya yaitu 30 JPL. Hanya dilaksanakan 15 JPL
dengan pelaksanaan 2 hari.
3. Tidak dilaksanakan simulasi
penggunaan KASIH dan KMGS, hanya penjelasan materi.
4. Tidak dilakukan simulasi pemeriksaan
sederhana, hanya penyampaisan materi cara pemeriksaan sederhana, tanda penyakit
gigi dan mulut, serta cara memegang sonde dan kaca mulut, dikarenakan
keterbatasan alat.
5. Keterbatasan waktu, alat dan bahan
6. Keterbatasan dana penyelenggaraan
E.
Matrik Kegiatan Kelompok Pelaksana
No.
|
Tahap/Kegiatan
|
Tujuan
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu
|
Sasaran
|
Indikator
|
Penanggung jawab
|
1.
|
Tahap persiapan
|
|
Persiapan
perijinan dan pendekatan :
a. Perijinan Kepala Kelurahan Tanjungsari Kec.
kajen
|
Agar mendapat kerjasama dengan Kepala
Kelurahan Tanjungsari Kec. Kajen
|
Melakukan advokasi dan perijinan pada kelapa
kelurahan dan
|
13 Oktober 2020
|
Kepala Kelurahan Tanjungsari Kec. Kajen
|
Mendapat izin dari Kepala Kelurahan
Tanjungsari, Kec. Kajen
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
|
b. Persiapan
pelaksana
|
Agar
kegiatan berjalan lancar
|
Berpakaian
rapi dan lengkap
|
13 Oktober 2020
|
Panitia
|
Pelaksana
berpakaian bersih
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
|
c. Persiapan
alat dan bahan
|
Untuk
mempelancar kegiatan yang dilakukan, memakai alat dan bahan sesuai kebutuhan
|
Mempersiapkan
alat dan bahan sesuai kebutuhan
|
13 Oktober 2020
|
Alat
dan bahan
|
Didapatkan
alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
|
Annisaa Sittatunikmah
|
|
d. Survei Mawas Diri
|
Agar mendapatkan data masalah dan keadaan di Desa
|
Mempersiapkan alat dan instrumen survei
|
13
Oktober 2020
|
Warga Kelurahan Tanjungsari
|
Mendapatkan data masalah dan keadaan di Desa
Tanjungsari
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
2.
|
Tahap Pelaksanaan
|
|
a. Pemaparan
Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi pada kader Kelurahan tanjungsari
|
Untuk
memberitahu kepada calon kader mengenai program pemberdayaan kader
|
Memaparkan
Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi
|
15
oktober 2020
|
Calon
kader kesgilut Kelurahan Kelurahan Tanjungsari
|
Berhasil
Memaparkan Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
|
b. Pretest
|
Untuk
mengetahui tingkat pengetahuan calon kader terhadap materi yang akan
diberikan
|
Menyiapkan
lembar pre test dan alat tulis
|
18 oktober
2020
|
Calon
Kader Kesgilut Kelurahan Tanjungsari
|
Sasaran
menjawab soal pre test sesuai dengan keadaan dan pengetahuan masing- masing.
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
|
c. Pelatihan
Kader
|
Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta masyarakat
dalam mewujudkan UKGM di Kelurahan Tanjungsari di bidang kesehatan gigi dan mulut.
|
Mempersiapkan SATPEL, alat peraga atau media
promosi kesehatan, lembar KMGS dan KASIH.
|
18
dan 20 oktober 2020
|
Calon
kader kesgilut kelurahan Tanjungsari
|
Sasaran
mampu mengetahui, menjelaskan kembali dan mempraktekan menengenai materi yang
telah dijelaskan
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
|
d.
Kegiatan
UKBM
1. Pemeriksaan
gigi anak Sekolah Dasar
|
Untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut anak
sekolah dasar
|
Melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar oleh mahasiswa praktikan dan
kades kesehatan gigi dan mulut
|
22
oktober 2020
|
Siswa
kelas V SD Muhammadiyah Tanjungsari
|
Didapakan data kesehatan gigi anak sekolah
dasar dan kader dapat melatih kemampuannya dalam melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut
|
Annisaa dan Ismi
|
|
2. Pelatihan
dokter kecil dan menggosok gigi masal
|
Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta anak usia
sekolah dasar dalam mewujudkan
kesehatan gigi dan mulut.
|
Melakukan
pelatihan dokter kecil mengenai kesehatan gigi dan mulut pada siswa
|
22-23
otober 2020
|
Siswa
kelas V SD Muhammadiyah Tanjungsari
|
|
Nurul,Sri dan Winda
|
4.
|
Tahap Evaluasi
|
|
Evaluasi
1. Jangka
pendek ( setelah semua kegiatan
pelatihan kader tertangani )
|
- Untuk
mengetahui keberhasilan kegiatan pelatihan kader asuhan kesehatan gigi dan
mulut
- Evaluasi
akhir penyelenggaraan
|
Sebelum kegiatan pelatihan kader dilakukan kegiatan pre test dan melakukan post test kembali mengenai
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut pada calon kader. Kedua hasil pre test dan post test dibandingkan untuk
melihat apakah ada peningkatan nilai sebelum dan sesudah diberikan materi
pelatihan.
- Untuk
mengetahui kekurangan fasilitas yang disediakan oleh panitia sebagai koreksi
untuk menyelenggarakan kegiatan berikutnya.
|
23
oktober 2020
|
Calon
kader kesgilut Kelurahan Tanjungsari
Calon
kader kesgilut Kelurahan Tanjungsari
|
Evaluasi
·
Jangka
pendek : setelah semua kegiatan pelatihan kader dilaksanakan.
· Evaluasi tim penyelenggara / Evaluasi Proses (Organizing Comitee /
OC) : evaluasi yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas penyelenggaraan.
·
Evaluasi
tim Pelatih / Evaluasi Input (Steering Comitee / SC) :
Evaluasi yang berhubungan dengan nara sumber tentang penyampaian materi.
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
2.
|
Penutupan Acara Pelatihan
dan UKBM
|
Melakukan
penutupan acara secara resmi dengan kader, koordinator kader serta kepala
desa
|
Untuk menutup dan berterimakasih atas kerjasama dan antusiasme
warga.
|
03/11/2020
|
Mahasiswa
praktikan, kader, koordinator kader dan kepala desa
|
Dari kegiatan yang telah dilakukan,
didapatkan kader yang berkompeten dan ada kerjasama mahasiswa dengan
kader-kader desa.
|
Annisaa Sittatunnikmah
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan
yang telah dilakukan berupa pelatihan kader kesehatan gigi dengan 10 responden
dari kelompok Ibu PKK. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara langsung dirumah
koordinator kader dusun. Kemudian telah dilaksanakan pemberdayaan kader dari
masyarakat untuk dilakukan kegiatan pemberdayaan kader desa dalam pelatihan dokter kecil pada siswa SD kelas 5
terdekat yaitu SD Muhamadiyah Tanjungsari oleh mahasiswa dan kader yang terlah
dilatih. Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil pengetahuan
serta keterampilan masyarakat yang meningkat berdasarkan hasil rata-rata pre
test adalah 60 menjadi 90 pada post test.
B.
Saran
1. Perlu diadakan pelatihan kader
kesehatan gigi dan mulut lebih lanjut untuk kesiapan UKGM di Posyandu
2. Perlu diadakan UKGM di posyandu
Lampiran I
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Advokasi
2. Survei
3. Implementasi
a. Ibu PKK
b. Anak SD
4. Penutupan
Lampiran II
SATUAN ACARA DAN MATERI
PELATIHAN DOKTER KECIL
1. Bidang Studi : Usaha Kesehatan Sekolah
2. Pokok Bahasan : Kesehatan Dasar Dokter Kecil
3. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian dan Fungsi Gigi
b. Penyakit Gigi dan Mulut
c. Pencagahan penyakit gigi dan mulut
4. Sasaran : Dokter Kecil kelas V SD
Muhammadiyah Tanjungsari
5. Waktu Penyuluhan : Pukul 10.00 – 11.30 WIB
6. Tempat : Rumah Pelaksana
7. Pelaksana :
a. Ketua : Annisaa Sittatunnikmah
b. Bendahara : Ismy dan Lasmi
c. Sie Dokumentasi : Winda dan Cecil
d. Sie Konsumsi : Susilowati dan
Khasanah
e. Sie Perlengkapan : Shasha
f. Sie Humas : Khusnul khotimah
g. Sie Acara : Sri dan Nurul
8. Penanggungjawab : Yodong,S. ST., M.HKes
9. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan pelatihan ini,
diharapkan dokter kecil kelas III dan IV dapat mengerti dan memahami tentang
kesehatan di sekolah, serta menjadi tauladan kesehatan gigi dan mulut untuk
teman sebaya.
10. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a.
Menjelaskan Kesehatan Gigi dan Mulut
b.
Menjelaskan Kesehatan Lingkungan
c.
Menjelaskan gizi yang tepat untuk anak
d.
Menjelaskan isi kotak P3K
11.
Proses
Belajar Mengajar (PBM)
No
|
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Penyuluh
|
Audiens
|
1.
|
Pembukaan
|
5 Menit
|
1.
Mengucapkan salam
2.
Memperkenalkan diri
3.
Apersepsi
4.
Evaluasi awal
|
a.
Menjawab salam
b.
Mendengarkan
c.
Menyimak
d.
Mendengarkan
e.
Menjawab dan pertanyaan
|
2.
|
Penyajian (PBM)
|
1.30 jam
|
A. KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
I. Pengertian Gigi
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka
memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan
banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.
II. Fungsi dan Macam macam Gigi
Fungsi:
v Mengunyah
dan menghancurkan makanan
v Membantu berbicara
dengan jelas
v Membentuk
wajah menjadi harmonis
v Untuk
kecantikan dan penampilan yang lebih baik.
Macam-macam gigi :
1.Gigi Seri
2. Gigi Taring
3. Gigi Geraham Kecil
4. Gigi Geraham Besar
III. Penyakit Gigi
Penyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi, hal
ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang dihubungkan dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang berlangsung. (Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid I ; 144)
Penyakit gigi dapat meliputi :
1. Gigi Berlubang (Caries)
Lubang gigi, disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri.
Jika tidak dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya
infeksi mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati (non-vital).
Jika ada gigi yang berlubang, anak pun akan mengalami kesulitan
mengunyah makanan. Apabila kejadian ini berlanjut, bias berujung pada penurunan nafsu makan dan dalam jangka panjang anak dapat
mengalami kurang gizi. Selain itu infeksi gigi yang berlanjut kejaringan
lunak dapat menyebabkan terjadinya abses (seperti bisul berisi nanah). Dampak
dari lubang gigi adalah jika lubang semakin besar maka
akan terasa sakit, Gusi menjadi
bengkak, Gigi akan lepas sebelum
waktunya, dan bau mulut.
Faktor yang mempengaruhi :
1.
Struktur Gigi
2.
Bakteri
3.
Makanam
4.
Waktu
2. Sakit Gusi
Penyakit gusi biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya
sering disebut gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan
baik. Tetapi bila terjadi pendarahan yang terus menerus biasanya gigi akan
menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan sendirinya.
Tanda-tanda dari penyakit gusi :
- Rasa yang tidak enak pada gigi disertai bau mulut.
- Gusi yang memerah dan terlihat lunak sehingga
mudah terjadi pendarahan.
- Kehilangan gigi bahkan gigi akan menjadi
nyeri dan sensitive dan terasa sakit
pada waktu mengunyah.
IV. Penyebab
Penyebabnya
biasa terjadi karena beberapa factor
penyebab utama, yaitu :
1.
Kuman yang ada di dalam gigi. Kuman ini
sebenarnya secara normal ada dan diperlukan di rongga mulut, tetapi apabila
terdapat sisa makanan yang melekat
terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang gigi.
2.
Sisa makanan terutama karbohidrat seperti gula,
roti atau makanan lemak yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat
terus pada gigi dapat diubah oleh
kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang gigi.
VII. Pencegahan
a.
Menyikat gigi dengan baik setiap hari.
Segeralah
menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi
anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi
secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar.
b.
Hindari makanan yang manis. Makanan
yang manis
seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula
dapat merusak gigi dengan cepat. Jangan membiasakan anak-anak dengan makanan
dan minuman yang manis secara berlebihan.
b.
Memeriksa gigi secara rutin Kunjungi dokter
gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini
diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada
gigi dan dapat ditangani segera agar
lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata
atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.
|
a.
Menyimak dan mencatat
b.
Menanyakan hal yang kurang jelas
c.
Mendengarkan
|
3.
|
Evaluasi
Akhir
|
10 Menit
|
Memberikan
pertanyaan kepada sasaran sesuai TIK:
a.
Menjelaskan pengertian gigi dengan bahasa
sederhana.
b.
Menjelaskan fungsi gigi dengan bahasa
sederhana.
c.
Menjelaskan pengertian penyakit gigi dengan
bahasa sederhana.
d.
Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari setiap
pembahasan.
e.
Menjelaskan cara pencegahan terhadap penyakit .
|
Mendengarkan dan menjawab
pertanyaan
|
4.
|
Penutup
|
5 Menit
|
1.
Menyimpulkan kegiatan
2.
Member pujian danmotivasi kepada para siswa
3.
Menyampaikan harapan, mengucapan salam serta terimakasih
|
a.
Mendengarkan
b.
Mendengarkan
c.
Mendengarkandan menjawab
|
11. Metode : Ceramah dan Tanya
jawab
12.
Alat peraga / Media : Power, model gigi dan sikat gigi
14. Daftar Pustaka :
a)
BA, A. Udiyanto, dkk. 1978. Seri Anatomi Mulut.
Jakarta :Mutiara.
b)
Besford, John. 1996. Mengenal Gigi Anda,
PetunjukBagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta: Arcan.
c)
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta
Kedokteran, EdisiKetiga, Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.
Lampiran II
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN KADER
A.
Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah
materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut:
NO
|
MATERI
|
Waktu (JPL)
|
T
|
P
|
PL
|
Jumlah
|
A.
|
Materi Dasar
|
|
|
|
|
|
1. Peran dan kompetensi kader kesehatn
gigi dan mulut
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2. Tugas – tugas kader kesehatan gigi
dan mulut
|
1
|
0
|
0
|
1
|
B.
|
Materi Inti
|
|
|
|
|
|
1. Bagian, bentuk dan fungsi gigi dan
mukosa mulut
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2. Cara pemeliharaan kesehatan dan
kebersihan gigi
|
2
|
2
|
1
|
5
|
3. Pemeriksaan gigi sederhana
|
2
|
2
|
2
|
6
|
4. Diagnosa sederhana penyakit gigi
dan mulut
|
2
|
2
|
1
|
5
|
5. Pencatatan dan pelaporan
|
2
|
2
|
1
|
5
|
6. KMGS dan KASIH
|
2
|
2
|
2
|
6
|
|
JUMLAH
|
13
|
10
|
7
|
30
|
Keterangan:
T = Teori
P = Penugasan
PL= Praktek Lapangan
1 Jpl @ 45 menit, untuk PL = @ 60 menit
B.
Diagram Proses Pembelajaran Dan
Metode Pembelajaran
C.
Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran
Materi Inti
|
Tugas Kader
|
Waktu
|
1 JPL = 45
Menit, untuk PL = 60 menit
|
Tujuan Umum Pembelajaran
|
Setelah
pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu melakukan penyuluhan sederhana
mengenai kesehatan gigi da mulut serta mampu mempraktikkan pemeriksaan
sederhana di lingkungan sekitarnya.
|
Tujuan Khusus Pembelajaran
|
Setelah
pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu :
1. Menjelaskan bagian, bentuk dan
fungsi gigi serta mukosa mulut
2. Menjelaskan cara pemeliharaan kesehatan
dan kebersihan gigi dan mulut
3. Menjelaskan mengenai diagnosa awal
penyakit gigi dan mulut
4. Mampu melakukan pemeriksaan mulut
sederhana
5. Mampu melakukan pencatatan dan
pelaporan kesehatan gigi dan mulut
6. Mampu mengaplikasikan penggunaan
kartu KMGS dan Kasih
|
Pokok Bahasan dan Sub-Pokok Bahasan
|
1. Bagian, bentuk dan fungsi gigi
serta mukosa mulut
a. Bagian-bagian gigi
b. Bentuk dan fungsi gigi
c. Tumbuh kembang gigi
d. Pergantian gigi geligi
e. Fungsi lidah
f. Ciri-ciri gusi sehat
2. Menjelaskan cara pemeliharaan
kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut
a. Perilaku baik dan buruk
b. Jenis-jenis sikat gigi
c. Cara menggosok gigi yang tepat
d. Waktu menggosok gigi yang tepat
e. Makanan yang menyehatkan gigi
3. Diagnosa awal penyakit gigi dan
mulut
a. Pengertian karies, karang gigi dan
gingivitis
b. penyebab terjadinya karies, karang
gigi dan gingivitis
c. faktor risiko penyakit karies,
karang gigi dan gingivitis
d. ciri-ciri penyakit karies, karang
gigi dan gingivitis
4. Pemeriksaan mulut sederhana
a. Macam dan fungsi oral diagnostik
set (oinset, kaca mulut, sonde, ekscavator)
b. Cara menggunakan OD set
5. Pencatatan dan pelaporan kesehatan
gigi dan mulut
a. Cara penulisan surat rujukan
6. Penggunaan kartu KMGS dan KASIH
a. Cara menggunaan KMGS
b. Cara penggnaan KASIH
|
Metode
|
Curah Pendapat, diskusi, simulasi, role play, praktek lapangan, studi
kasus.
|
Media
|
Leaflet, poster, video
|
Alat Bantu
|
OD set, KMGS, KASIH
|
Referensi
|
Jurnal dan Modul
|
D.
Evaluasi Dan Sertifikasi
1.
Evaluasi
a. Peserta : Melakukan Pre-test dan
Post-test kepada kader posyandu dengan memberikan beberapa pertanyaan tertulis.
b. Fasilitator : Peserta pelatihan
diberi lembar ceklis berupa angket untuk menilai pemberi materi. Pemberian
angket ini diberikan di akhir acara
c. Penyelenggaran Acara : Peserta, dan
fasilitator diberi lembar ceklis untuk menilai kegiatan yang telah
diselenggarakan
2.
Sertifikasi
Penentuan
angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam
satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti pelatihan selama 30
jam pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1 (satu).
E.
Modul Materi
Kesehatan Gigi Dan Mulut
1.
Pengertian
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting
bagi kehidupan manusia dan merupakan bagian dari kesehatan secara umum. Yang
perlu diperhatikan oleh masyarakat. kesehatan rongga mulut merupakan bagian
integral dari kesehatan secara umum, namun banyak orang tidak mengetahui bahwa
rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang
untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai macam makanan,
meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang
lebih baik. Kondisi sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh
pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan
fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.
2.
Jenis dan
Fungsi Gigi
Menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan stuktur
putih kecil yang ada di dalam mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang
sangat penting dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan untuk
mengoyak , mengikis, memotong dan mengunyah makanan. Pada manusia dapat ditemui
empat Jenis gigi yang terdapat pada mulut yaitu :
·
Gigi Seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang
berfungsi memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
·
Gigi Taring : gigi yang memiliki satu akar dan memiliki
fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
·
Gigi Graham Kecil : gigi yang memiliki dua akar
yang berfungsi menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya
·
Gigi Graham Besar : gigi yang memiliki tiga akar
yang berfungsi melumat dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
beberapa fungsi gigi diantaranya :
1)
Pengunyahan
Gigi memiliki peran pentig untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah
ditelan serta meringkankan kerja proses pengunyahan didalam rongga mulut maka
makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan mempermudah proses
penelanan. Proses pengunyahan dipengaruhi oleh keseimbangan posisi antara
rahang atas dan rahang bawah, apabila tidak seimbang maka akan menggangu proses
pengunyahan sehingga gigi tidak dapat bekerja secara maksimal.
2)
Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf
tertentu seperi huruf T,V,D,S dan S. Tanpa gigi maka maka akan kesulitan dalam
berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar sempurna.
3)
Estetika
Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya gigi
yang rapid an bersih maka senyum ssesorang akan terlihat lebih menarik
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak beraturan. Selain
itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk wajah seseorang.
3.
Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
a. Jangan
sikat gigi terlalu keras
Salah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika
Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat merobek gusi
dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda
jadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah menumpuk dan mengeras yang dapat
berakibat pada gingivitis (peradangan gusi).
Menyikat gigi
haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gigi. Biasanya,
lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua menit.
b. Sikat
gigi sebelum tidur
Dianjurkan untuk sikat
gigi setidaknya dua kali sehari: bangun pagi dan sebelum beranjak
tidur.Sikat gigi sebelum tidur ternyata dapat menghilangan kuman dan plak pada
gigi Anda yang menumpuk lama sepanjang hari. Selain menyikat gigi, Anda juga
dianjurkan untuk menyikat lidah demi menghilangkan kuman atau plak yang
menempel pada lidah.
c. Gunakan
pasta gigi berfluorida
Fluorida adalah unsur
alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan yang
Anda konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang
membangun gigi Anda untuk menguatkan enamel gigi. Fluorida juga merupakan
pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman
yang dapat menyebabkan kerusakan, serta menyediakan perlindungan
alami untuk gigi Anda.
d.
Pilih sikat gigi yang berbulu
lembut
Untuk mencegah terkena gigi sensitif atau
memperparahnya, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan lembut.
Pilih juga sikat gigi dengan ukuran kepala sikat yang cocok dengan ukuran mulut
Anda. Hal ini untuk memudahkan pergerakan bulu sikat menjangkau seluruh permukaan
gigi.
Selain sikat gigi biasa, Anda juga dapat memilih
sikat gigi elektrik. Sikat gigi ini dapat bergerak secara otomatis untuk
memudahkan Anda dalam menyikat gigi. Jenis sikat gigi ini baik digunakan oleh
orang yang sulit menggerakkan tangannya, misalnya karena penyakit arthritis
4.
Cara Menggosok Gigi yang Benar
Agar
terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara
menggosok gigi yang benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
a. Awali dari seluruh geraham
Setelah sikat gigi dibasahi dan dioleskan pasta
gigi secukupnya, gosok bagian luar gigi geraham pada perbatasan gusi dan gigi
dengan gerakan memutar selama kira-kira 20 detik. Setelah itu, gosok gigi
geraham dari atas ke bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung gigi, untuk menghilangkan plak dan sisa makanan di permukaan dan sela-sela
gigi. Lakukan selama 20 detik. Lakukan kedua gerakan tersebut pada semua bagian
luar gigi geraham, baik sisi atas maupun bawah. Setelah itu, ulangi langkah
yang sama pada bagian dalam gigi geraham.
b. Sikat gigi bagian depan
Setelah semua gigi geraham selesai disikat,
arahkan sikat ke gigi depan bagian luar. Gerakkan sikat gigi secara melingkar dan
perlahan hingga semua permukaan gigi depan terkena, agar sisa makanan dan plak
yang menempel dapat tersapu. Setelah itu, gosok bagian dalamnya dengan gerakan
vertikal (ke atas dan ke bawah) atau seperti sedang mencangkul, baik pada
deretan yang atas maupun bawah. Ulangi cara menggosok gigi ini sebanyak 2–3
kali pada masing-masing sisi.
c.
Sikat permukaan mengunyah
Permukaan mengunyah gigi geraham ukurannya lebar
dan agak cekung, sehingga memungkinkan makanan untuk menempel di sana. Sikat
permukaan gigi ini dengan gerakan memutar agar sisa makan agar sisa makanan
bisa terangkat.
d.
Sikat area lidah dan sisi dalam pipi
Setelah
semua gigi tersikat, jangan lupa untuk menyikat permukaan lidah dan sisi dalam
pipi dengan sikat gigi atau sikat lidah. Sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut
mungkin menempel pada area ini, sehingga Anda perlu menyikatnya juga secara
lembut.
e. Bersihkan sela gigi dengan benang
gigi
Agar perawatan gigi dan mulut maksimal, Anda
disarankan untuk lanjut membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Benang
gigi mampu mengangkat
sisa makanan yang mungkin masih terselip di sela-sela gigi yang sempit dan
tidak terjangkau oleh sikat gigi.
6.
Macam -
macam Penyakit Gigi
Berdasarkan
Agustiana (2006), Macam-macam penyakit gigi terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Gigi
Berlubang (Karies Gigi)
Karies
atau gigi berlubang adalah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat
suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar
yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Penyebab penyakit gigi
ini diakibatkan karena adanya kuman.
Gejala
Sakit Gigi
·
Tingkat
keparahan sakit gigi sangat beragam, mulai dari nyeri yang ringan dan hanya
menimbulkan rasa tidak nyaman, hingga nyeri yang parah dan tak tertahankan.
Rasa nyerinya sendiri dapat terasa berdenyut atau seperti ditusuk-tusuk. Selain
rasa nyeri, sakit gigi dapat disertai dengan pembengkakan pada gusi, sakit
kepala, dan demam.
·
Segera temui
dokter bila sakit gigi yang Anda alami sudah berlangsung lebih dari dua hari,
atau jika disertai dengan:
·
Bau busuk di dalam mulut
·
Nyeri saat mengunyah
·
Gusi bengkak
·
Sulit menelan
·
Sesak napas
·
Sulit dan sakit saat membuka mulut
·
Nyeri telinga.
Meredakan
Sakit Gigi di Rumah
·
Jika
mengalami sakit gigi, sebaiknya segera temui dokter gigi untuk mencari tahu
penyebabnya, sehingga dapat diobati dengan tepat. Namun sebelumnya, ada
beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi,
yaitu:
·
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental
floss) untuk menyingkirkan plak dan sisa makanan yang tersangkut.
·
Berkumur dengan air hangat.
·
Berkumur dengan obat kumur antiseptik.
·
Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila
sakit gigi disebabkan oleh cedera.
·
Minum paracetamol untuk
meredakan nyeri. Gunakan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
·
Pengobatan Sakit
Gigi
·
Pengobatan
untuk sakit gigi tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh:
·
Dokter akan melakukan tambal gigi jika sakit gigi disebabkan
oleh gigi berlubang. Bila gigi yang berlubang sudah mengalami pembusukan,
dokter gigi akan membersihkan dan mensterilkannya terlebih dahulu sebelum
ditambal.
·
Dokter akan melakukan penambalan ulang jika
sakit gigi disebabkan oleh kerusakan pada tambalan sebelumnya.
·
Dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi (root
canal) jika akar gigi terinfeksi.
·
Dokter akan melakukan cabut gigi jika cara-cara pengobatan
di atas tidak berhasil menyembuhkan sakit gigi. Cabut gigi juga akan dilakukan
bila sakit gigi diakibatkan oleh masalah pada pertumbuhan gigi bungsu.
·
Untuk mengatasi sakit gigi yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi
·
Mencegah
selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini
masih sehat, mulailah melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah
sakit gigi:
·
Menyikat gigi dengan cara yang benar, dua
kali sehari, dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
·
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental
floss).
·
Membatasi konsumsi makanan atau minuman yang
manis, misalnya cokelat, kue, dan permen.
·
Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi,
setidaknya setiap 6 bulan.
·
Berhenti merokok
2) Gingtivitis
(Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan bakteri.
Penyebab
Gusi Berdarah
·
Gusi berdarah
dapat disebabkan oleh beberapa kelainan pada rongga mulut, seperti gingivitis
atau periodontitis. Gingivitis atau radang gusi sendiri disebabkan oleh penumpukan plak di
garis gusi. Plak yang makin menumpuk akan mengeras menjadi karang gigi, dan berisiko menimbulkan perdarahan pada gusi.
Adapun periodontitis adalah gingivitis yang tidak ditangani. Periodontitis
ditandai dengan infeksi pada gusi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang
menghubungkan gigi dan gusi.
·
Selain
penyakit pada rongga mulut, gusi berdarah juga dapat disebabkan oleh sejumlah
faktor, seperti:
- Kebiasaan menyikat gigi terlalu
keras
- Penggunaan sikat gigi yang kasar
- Gusi yang belum beradaptasi pada
penggunaan benang gigi (dental floss)
- Penggunaan gigi palsu yang tidak
terpasang dengan tepat
- Perubahan hormon dalam masa
kehamilan
- Peradangan gusi terkait
kehamilan (pregnancy gingivitis)
- Kekurangan vitamin C dan vitamin
K
- Diabetes
- Penggunaan obat pengencer darah
- Trombositopenia atau kekurangan
sel keping darah atau trombosit, seperti pada demam berdarah
- Leukemia atau kanker darah
- Hemofilia atau gangguan pembekuan
darah.
Diagnosis
Gusi Berdarah
·
Untuk
mendiagnosis gusi berdarah, dokter cukup melakukan pemeriksaan fisik pada gusi
pasien. Sedangkan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya, dokter akan
bertanya tentang pola diet dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
·
Bila
diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang, seperti hitung darah
lengkap dan pemeriksaan foto Rontgen. Hitung darah lengkap dilakukan bila dokter menduga gusi berdarah
pada pasien disebabkan oleh kelainan darah, dan pemeriksaan foto Rontgen
dilakukan apabila gusi berdarah diduga terkait dengan masalah pada gigi dan
area rahang.
Pengobatan
dan Pencegahan Gusi Berdarah
·
Pengobatan
gusi berdarah tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh,
bila gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter gigi dapat melakukan scaling gigi dan root planing atau
perawatan saluran akar gigi. Kedua prosedur tersebut bertujuan menghilangkan
karang dan bakteri dari permukaan gigi, serta bagian bawah gusi. Dokter juga
dapat melakukan tambal gigi hingga perbaikan posisi gigi, bila terdapat gigi berlubang
atau gigi tidak rata, yang membuat plak sulit dibersihkan.
·
Pada gusi
berdarah yang disebabkan oleh periodontitis, scaling gigi
dan perawatan saluran akar gigi juga akan dilakukan. Bila terdapat infeksi di
dalam rongga mulut, dokter akan memberikan antibiotik. Sedangkan pada periodontitis yang sudah parah, dokter dapat menjalankan
beberapa prosedur bedah, seperti cangkok jaringan lunak, dan cangkok tulang.
7.
Mengenal
kebiasaan baik dan kebiasaan buruk untuk kesehatan gigi
-KEBIASAAN BURUK
·
Mengunyah
Es
Kebiasaan ini mungkin Anda anggap tidak berbahaya. Tapi mengunyah es berisiko
membuat gigi retak. Pecahan es juga bisa mengiritasi gusi Anda. Jadi kalau Anda
muncul keinginan untuk mengunyah es, alihkan keinginan tersebut dan dapat
digantikan dengan permen karet bebas gula.
·
Berolahraga
Tanpa Pelindung Mulut
Bertanding olahraga memang seru. Tapi kalau Anda bermain tanpa pelindung mulut
ada kemungkinan gigi Anda berisiko rusak akibat terkena pukulan atau benda
keras. Beberapa cabang olah raga memiliki resiko cedera pada wajah termasuk
mulut, dimana telah ditemukan pada beberapa keadaan terjadinya gigi depan yang
patah karena cedera pada saat olah raga.
·
Mengisap
Dot
Kalau Anda sering memberi bayi susu botol, kelak kebiasaan ini bisa berdampak
pada kelainan dan kerusakan gigi. Untuk mencegahnya, hindari bayi Anda tertidur
dengan gigi masih menggigit dot supaya gula dalam susu tidak menempel di gigi.
·
Menggeretakkan
gigi
Kebiasaan ini umum disebut bruxism dan bisa merusak gigi. Penyebabnya dipicu
oleh stress dan biasanya terjadi ketika tidur tanpa disadari oleh penderita.
Biasanya dokter gigi akan memberikan pelindung gigi berupa mouth guard yang
dapat digunakan saat tidur untuk melindungi gigi Anda dari kerusakan yang lebih
lanjut.
·
Makanan manis dan minuman bersoda
Makanan manis adalah musuh nomor satu gigi. Permen dan minuman soda yang banyak
mengandung gula, akan menempel di gigi dan dirubah menjadi asam oleh bakteri
yang dapat merusak gigi geligi anda. Hal ini dapat menyebabkan gigi Anda
berlubang
·
Membuka
atau menggigit sesuatu dengan gigi
Membuka tutup botol, merobek bungkus snack atau menggigit pensil dengan gigi
geligi dapat menyebabkan gigi menjadi rusak. Anda harus sadar bahwa gigi
merupakan bagian dalam tubuh mempunyai fungsi pengunyahan, estetis dan bicara.
Jadi ada baiknya Anda lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi geligi
Anda dengan menghilangkan kebiasaan buruk.
·
Merokok
Merokok tak hanya membuat gigi kuning dan menyebabkan penyakit gusi, tapi juga
berisiko menimbulkan kanker mulut.
-
KEBIASAAN
BAIK UNTUK KESEHATAN GIGI
·
Menggosok gigi
Untuk mencegah gigi berlubang, menggosok gigi adalah hal yang wajib
dilakukan. Ketika gigi tidak digosok dengan teratur, partikel yang menempel
pada gigi akan mengeluarkan asam dan membuat enamel berlubang. Karena itu,
sebaiknya selalu sikat gigi minimal dua kali sehari.
·
Berkumur
Selain menggosok gigi dan membersihkan gigi dengan dental floss,
sebaiknya juga kumur-kumur untuk menghilangkan partikel dari gigi. Selain
menghilangkan asam pada mulut, berkumur juga penting untuk mencegah gigi
berlubang.
·
Hindari junk food
Makanan seperti junk food yang terlalu banyak mengandung karbohidrat,
gula, lemak, dan zat tepung buruk untuk gigi. Jika ingin terhindar dari gigi
berlubang, masalah bau napas tak sedap, atau penyakit gusi, maka hindari
mengonsumsi junk food.
·
Kunjungi dokter gigi secara teratur
Banyak orang yang tak suka mengunjungi dokter gigi. Kemungkinan karena
alat-alatnya yang tampak menakutkan. Namun mengunjungi dokter gigi secara
teratur, enam bulan sekali, penting untuk menjaga kesehatan gigi
8. Mencegah
Penyakit Gigi dan Mulut
Berikut
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gigi dan mulut:
·
Memelihara kebersihan mulut ( menghilangkan plak
dan bakteri ). Memelihara kebersian mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggosok gigi secara rutin,
agar kita dapat memutus rantai penyebab terjadinya karies dan berbagai penyakit
mulut lainnya.
·
Memperkuat gigi ( dengan Flour ). Cara memperkuat
gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
·
Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket.
Makanan yang kita makan merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh kita namun
beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk kesehatan gigi dan mulut kita,
sebenarnya bukan tidak boleh namun apabila kita mengkonsumsi makanan manis dan
lengket sebaiknya setelah itu langgung menggosok gigi dengan bersih agar
sisa-sisa dari makanan tersebut tidak menempel pada sela-sela gigi yang akan
mempercepat terjadinya proses karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.
·
Membiasakan konsumsi makanan berserat dan
menyehatkan gigi. Makanan serat selain bagus untuk kesehatan tubuh juga bagus
untuk kesehatan gigi dan mulut.
·
Mungkin lebih baik jika anda tempelkan tulisan
diwastafel, kamar mandi ataupun diruang makan anda. Dari uraian diatas bisa
disingkat seperti ini:
·
Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan
sebelum tidur malam.
·
Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta
gigi berflouride.
·
Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan
berkumur cukup 1 kali.
·
Kurangi makan makanan yang bergula dan lengket (
tidak lebih dari 2 kali diantara waktu makan ).